Produktivitas telah diterima secara umum sebagai salah satu faktor yang menentukan kesuksesan seseorang. Rumusnya, sukses berbanding lurus dengan produktivitas. Dengan kata lain, kalau Anda ingin sukses, harus produktif. Tapi, apa sebenarnya produktivitas itu?
Orang mengartikan produktif secara sederhana sebagai kerja keras. Dan, itu ditandai dengan kesibukan yang tinggi. Meskipun orang yang tampak sibuk tidak selalu berarti produktif, namun bagaimana pun kerja keras hampir selalu diidentikkan dengan kesibukan yang padat. Kalau HP Anda selalu berdering dan pekerjaan di meja Anda tak habis-habis, maka orang akan dengan mudah melihat Anda sebagai orang yang produktif. Tapi, benarkah demikian?
Motivator seseorang yang juga praktisi nature holistic healing membedakan antara "sibuk" dan "produktif". "Memang, seseorang yang sibuk biasanya dianggap sebagai pekerja yang produktif. Padahal, kalau kita jeli melihat, seseorang bisa saja sangat sibuk, namun tidak produktif," ujar Reza seperti terungkap dalam salah satu artikelnya di rezagunawan.com.
Menurut dia, seseorang bisa dibilang produktif ketika dia
mengerjakan sesuatu yang menciptakan nilai, bisa berupa manfaat, uang, makna,
dan hasil positif lainnya. Sementara, sibuk akan selalu menghabiskan waktu,
tenaga, dan upaya, namun tidak selalu menciptakan nilai, makna, manfaat, atau
pun uang.
Lebih jauh Reza menyarankan, dalam bekerja, sebelum kita
mencapai tahap "produktif", penting untuk mempelajari dahulu
bagaimana cara dan sistem bekerja yang baik, sebelum mempelajari bidang pekerjaan kita sesuai deskripsi kerjanya. Berkaitan dengan hal itu, Reza memberikan
tips sebagai berikut:
1.
Menangkap Ide
Bawalah pena
dan notes ini kemana pun Anda pergi, setiap saat. Berbagai ide cemerlang serta
bermacam hal penting yang sering terlupakan, biasanya muncul di pikiran secara
tak terduga, sekilas, dan sepintas. Dengan ini, Anda bisa menangkapnya dengan
segera dan tidak harus mengandalkan otak untuk mengingat-ingatnya kembali.
2.
Membuat Daftar Tugas – Lengkap
Segera ketika
tiba di rumah/kantor, pindahkan berbagai tugas dan ide yang perlu Anda
tindaklanjuti ke sebuah daftar besar, katakanlah namanya “Daftar Tugas -
Lengkap”. PERINGATAN: jangan sekali-kali bekerja langsung berdasarkan daftar
ini kalau Anda tidak ingin terjebak jadi “Produktif Super Sibuk”.
3.
Membuat Daftar Tugas – Harian
Setiap hari,
tuliskan tugas terpenting hari ini. Cukup 1-3 tugas saja yang Anda ambil dari
Daftar Tugas - Lengkap. Daftar baru yang berisi 3 TT (Tugas Terpenting) ini
kita sebut “Daftar Tugas - Harian”. Bagaimana menentukan mana 1-3 Tugas
Terpenting? Pilih berdasarkan mana yang paling mempengaruhi produktivitas,
kepuasan hati, dan kebahagiaan Anda secara signifikan. Bila dalam satu hari
Anda berhasil menyelesaikan 1-3 tugas ini, tentu waktu luang sisanya bisa Anda
gunakan untuk menikmati hidup, atau melanjutkan tugas terpenting selanjutnya
yang ada dalam Daftar Tugas - Lengkap.
Penting vs Tidak Penting
Penting vs Tidak Penting
·
Dahulukan di Awal Hari
Setiap hari,
dahulukan awal hari Anda untuk mengerjakan 1-3 Tugas Terpenting yang ada di
dalam Daftar Tugas - Harian Anda. Sisihkan waktu 30 menit hingga 2 jam di awal
hari, untuk menyelesaikan ini terlebih dahulu sebelum melakukan yang lain.
·
Distraksi
Matikan
berbagai pengalih perhatian. Salah satu tip paling produktif bagi saya adalah:
putuskan sambungan Anda ke internet bila sedang bekerja. Hanya sambungkan diri
bila memang sedang perlu memakainya. Percayalah, godaan terlalu kuat dari bawah
sadar akan menyebabkan kebocoran efisiensi yang luar biasa. Matikan dahulu
internet, e-mail, facebook, chat, browser, dan koneksi Blackberry Anda saat mengerjakan
Daftar Tugas - Harian.
·
Meeting
Sebisa mungkin,
hindari rapat dan pertemuan yang tidak perlu. Begitu banyak waktu terbuang
dalam berbagai rapat yang tidak produktif. Bila mungkin, koordinasikan
pekerjaan Anda via e-mail dan telepon. Bila harus meeting, sebelumnya agenda
rapat sudah harus diterima semua pihak, dan pastikan ada rencana tindak lanjut
yang jelas bagi setiap pihak.
· Delegasi
Lihat kembali
Daftar Tugas - Lengkap Anda, dan delegasikan berbagai hal yang bisa dipercayai
kepada orang lain agar Anda lebih mampu mengelola waktu dan energi Anda.
· Otomatisasi
Gunakan
voicemail, website, blog untuk menampilkan informasi yang cenderung berulang
dalam profesi Anda. Sebagai contoh, saya tidak pernah lagi memberikan
penjelasan tentang terapi Penyembuhan Holistik serta bagaimana caranya membuat
janji terapi, karena semua informasi serta prosedur pendaftaran pasien/klien
sudah lengkap tersedia di website. Mudah, kan? Coba pikirkan ide yang serupa
dalam profesi Anda masing-masing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar